Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) mengalami perkembangan yang pesat dan dimanfaatkan di
semua sisi kehidupan, termasuk di bidang kesehatan. Penerapan TIK di bidang
kesehatan yang dikenal dengan e-Health merupakan suatu tuntutan organisasi,
tidak saja di sektor pemerintah, tetapi juga di sektor swasta, yaitu dalam
melaksanakan pelayanan agar lebih berkualitas dan efisien. Bila penerapan TIK
di bidang kesehatan berhasil mencapai sasaran, maka pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) dan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dipercepat.
Demikian sambutan Pelaksana Tugas Menteri Kesehatan
(Plt. Menkes) yang disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang
Teknologi Kesehatan dan Globalisasi,
Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.F(K) pada acara Indonesia Celullar Show (ICS), Indonesia
Internasional Communication Conference (ICC) dan Expo 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta
(08/06).
Plt. Menkes menyatakan penerapan TIK di bidang kesehatan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu penerapan TIK untuk manajemen kesehatan dan penerapan TIK untuk pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk pemanfaatan TIK yang menyatu dengan manajemen kesehatan dilakukan melalui sistem pelaporan terpadu, sehingga pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya kesehatan akan lebih tepat.
TIK dapat digunakan juga untuk membantu pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit atau pengamatan kejadian penyakit dari hari ke hari, sehingga kejadian luar biasa penyakit dapat secara cepat diantisipasi. Dengan TIK, maka peningkatan gizi buruk, peningkatan kejadian malaria, diare, demam berdarah, dapat terdeteksi lebih dini melalui perangkat TIK yang bergerak (m-Health).
Lebih jauh Plt. Menkes menyatakan pemanfaatan TIK untuk pelayanan kesehatan perorangan, baik di rumah sakit, Puskesmas, laboratorium, apotek maupun praktek swasta, secara ideal harus mampu melakukan transfer data pasien secara elektronik.
Langkah ini dapat mempercepat layanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, ujar Plt. Menkes.
Plt. Menkes menambahkan kemajuan TIK juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti: tele-medicine, tele-consultation, dan tele-radiology. Saat ini, Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh.
Saya mengapresiasi institusi yang telah memulai penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, ujar Plt. Menkes.
Untuk mendorong percepatan penerapan TIK di bidang kesehatan, diterapkan tiga strategi seperti; penguatan kebijakan dan perencanaan terkait penerapan TIK; pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada; dan penguatan sumber daya manusia atau SDM, khususnya tenaga pengelola sistem informasi kesehatan
Untuk menyukseskan program e-Health, diperlukan dukungan dan tanggung jawab semua sektor, baik sektor swasta maupun pemerintah, kata Plt. Menkes.
Plt. Menkes menyatakan penerapan TIK di bidang kesehatan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu penerapan TIK untuk manajemen kesehatan dan penerapan TIK untuk pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk pemanfaatan TIK yang menyatu dengan manajemen kesehatan dilakukan melalui sistem pelaporan terpadu, sehingga pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya kesehatan akan lebih tepat.
TIK dapat digunakan juga untuk membantu pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit atau pengamatan kejadian penyakit dari hari ke hari, sehingga kejadian luar biasa penyakit dapat secara cepat diantisipasi. Dengan TIK, maka peningkatan gizi buruk, peningkatan kejadian malaria, diare, demam berdarah, dapat terdeteksi lebih dini melalui perangkat TIK yang bergerak (m-Health).
Lebih jauh Plt. Menkes menyatakan pemanfaatan TIK untuk pelayanan kesehatan perorangan, baik di rumah sakit, Puskesmas, laboratorium, apotek maupun praktek swasta, secara ideal harus mampu melakukan transfer data pasien secara elektronik.
Langkah ini dapat mempercepat layanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, ujar Plt. Menkes.
Plt. Menkes menambahkan kemajuan TIK juga dapat membantu mengatasi masalah langkanya tenaga ahli di daerah dengan menerapkan pengobatan jarak jauh, seperti: tele-medicine, tele-consultation, dan tele-radiology. Saat ini, Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pelaku industri telah mengembangkan pengobatan jarak jauh.
Saya mengapresiasi institusi yang telah memulai penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, ujar Plt. Menkes.
Untuk mendorong percepatan penerapan TIK di bidang kesehatan, diterapkan tiga strategi seperti; penguatan kebijakan dan perencanaan terkait penerapan TIK; pengintegrasian sistem-sistem informasi yang ada; dan penguatan sumber daya manusia atau SDM, khususnya tenaga pengelola sistem informasi kesehatan
Untuk menyukseskan program e-Health, diperlukan dukungan dan tanggung jawab semua sektor, baik sektor swasta maupun pemerintah, kata Plt. Menkes.
Dipostkan oleh Depkes
pada 8 Juni 2012 melalui http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1943