ingin rasanya aku membunuh waktu, menjauh sebisa mungkin dan melupakan segalanya
antara kau dan aku maaf kenangan itu telah terhapus oleh sesak dan air mata semalam
mungkin tak ada harapan lagi di antara kita,
BERTEMAN itulah kata yang paling pas untuk kita
terima kasih untuk hari-hari kemarin yang pernah kau isi
maafkan apabila aku di hari-hari kemarin hanya bisa membuatmu marah, kecewa dan bersedih
sungguh ku yakin di sana masih banyak orang lain yang lebih dan lebih segalanya dari pada aku

ibarat pohon, semakin tinggi ia bertumbuh maka semakin kencang angin yang akan menerpanya
ingin ku bisa seperti pohon tetapi kencangnya angin merupakan suatu proses
proses pendewasaan diri yang perih dan menyayat

maafkan aku ini mungkin proses untuk diriku yang membuat orang lain tersakiti
tak ada niatan sama sekali atas semua ini, tapi apa daya
air mata ini sudah mengering dan hati sudah tersayat berdarah