aku kembali dengan beban yang dulu pernah aku rasakan
setahun yang lalu saat aku tidak di ijinkan untuk menuntut ilmu di kota orang, tapi apa daya tahun ini orang tua malah meminta untuk menuntut kuliah di luar kota, ini bagaimana caranya coba?

ya hanya bisa menghela nafas panjang untuk malam ini, dan tersenyum kecut
mungkin ini bisa jadi sangat mengecewakan

seandainya kau berada di pihak dimana orang sekitarmu ingin ikut berpartisipasi tapi kamu hanya menganggapnya angin belaka, bagaimana rasanya?
mungkinkan sakit ini akan aku tahan berapa lama? meskipun selentik selentik kecil sudah mulai dilancarkan ke kamu tapi kamu tetap saja diam bak tidak terjadi apa dan menganggapnya remeh 

suatu ketika jika engkau di tanya, apakah kamu akan tetap bertahan bila kondisi sudah tidak memungkinkan untuk di pertahankan? inilah pertanyaan yang masih mengganjal di benakku. beberapa waktu lalu sedikit demi sedikit keadaan mulai memaksaku untuk tidak menjadi diriku sendiri, mungkin ada waktu dimana seseorang masih bisa mempertahankannya. itulah yang aku coba lakukan, tapi apa daya semakin hari semakin mengganjal bila semua ini aku lakukan. mungkin ini terdengar egois. tetapi apakah kau mau, bila kau melakukan suatu hal dalam keadaan terpaksa dan tertekan?

Suatu hari seseorang akan merasakan dimana ia akan merasa jenuh akan suatu hal. Buatku hal itu mungkin sering terjadi, saat kejenuhan akan sesuatu yang terus mengganjal hingga tak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkannya. Mungkin ini salah satu cara aku mengungkapkannya, lewat bait-bait tulisan ini ku ukir kata demi kata untuk meluapkan rasa yang masih mengganjal.